Sarasehan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Era Kenormalan Baru

1195x 10-04-2021 05:26:34 Berita

Desa Wisata Kreatif Terong menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan Sarasehan Pengembangan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Era Kenormalan Baru pada Kamis 10/12/2020 hingga Jumat 11/12/2020 yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan di fasilitasi oleh Dinas PUPR Propinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui pendanaan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD tahun 2020.
Kegiatan tersebut tepatnya diadakan pada tiga lokasi berbeda, yaitu Rumah Singgah Wisata, destinasi Wisata Aik Rusa Berehun dan Komunitas Agrowisata. Pembukaan acara dilaksanakan di Rumah Singgah Wisata dengan undangan yang hadir yakni Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Bapak Abdul Fattah sekaligus membuka kegiatan sarasehan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili oleh Bapak Firman, Kepala UPT Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Bapak Haryadi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Bapak Drs. Jasagung Haryadi, Kepala Desa Terong Bapak Suhaimi, Ketua BPD Terong Bapak Manto, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Desa Terong. Sementara peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 49 orang yang berasal dari Kelompok HKM, Pengurus Pokdarwis dan Desa Wisata yang ada di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.
Hari pertama sebelum memasuki lokasi acara, baik peserta, narasumber hingga para undangan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, cuci tangan dan wajib memakai masker. Hal ini tidak lain untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama kegiatan berlangsung serta menjadi penanda bahwa acara ini telah mematuhi protokol kesehatan yang telah bisa dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Kreatif Terong.
Dalam kata sambutannya dan sekaligus membuka kegiatan sarasehan Wakil Gubernur Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Bapak Abdul Fatah mengatakan bahwa pentingnya sinergisitas setiap kelompok dan komunitas pariwisata berbasis masyarakat. Termasuk pula pentingnya peran masing-masing pemerintah desa untuk mulai banyak melakukan inovasi dalam pengembangan potensi wisata di desanya. Peningkatan kapasitas kemampuan sumber daya manusia (sdm) juga merupakan salah satu modal kuat untuk menjaga keberlangsungan pengelolaan wisata desa termasuk bagaimana meningkatkan pengelolaan di kelompok-kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang sudah memegang ijin pengelolaan dari Kementerian Kehutanan RI.
Pemberian materi diisi oleh narasumber yang memang sudah ahli di bidangnya masing-masing. Yaitu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Bapak Drs. Jasagung Haryadi yang menyampaikan tentang berbagai kebijakan dan strategi yang telah dan akan dilakukan oleh Pemda Belitung untuk lebih memajukan pariwisata Belitung dan mendorong komunitas wisata berbasis masyarakat menjadi pelaku utama dalam menggali dan mengembangkan potensi wisata masing-masing. Kemudian ada Budi Setiawan di bidang lingkungan dan ekowisata, Bapak Fithorozi di bidang kebudayaan. Lalu ada Bapak Firman yang mewakili pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Iswandi selaku perintis dan pengelola Desa Wisata Kreatif Terong..
Setelah acara selesai, sore harinya peserta menginap di homestay yang sudah disediakan oleh panitia. Lalu dilanjutkan malam harinya diadakan diskusi interaktif seputar pengelolaan pariwisata terkhusus pengembangan desa wisata antar peserta dari komunitas, kelompok Hkm dan desa wisata yang dipandu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui perwakilan UPT Pariwisata Bangka Belitung Bapak Apri Yuliansyah. Diskusi berlangsung sangat santai tapi banyak masukan-masukan dari para penggiat wisata desa dan kelompok Hkm kepada pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai point-ponit penting yang nanti akan dilakukan pada program pengembangan di tahun 2021. Banyak terakomodirnya kebutuhan-kebutuhan komunitas wisata dan HKm ini diharapkan akan makin meningkatkan motivasi dan inovasi.
Hari kedua, acara berlangsung di Destinasi Agrowisata Desa Wisata Kreatif Terong dari pagi hingga menjelang shalat Jumat. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman dan mekanisme pengelolaan komunitas agrowisata dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal, salah satunya melalui kegiatan perkebunan serta pertanian. Selain itu juga dengan turun langsung ke lapangan seperti ini, peserta diharapkan lebih tahu dan saling belajar sehingga nantinya bisa dipraktekkan di desanya masing-masing. Untuk makan siang, peserta diajak menikmati makan bedulang khas belitong di Destinasi Wisata Aik Rusa Berehun. Suasana kekeluargaan pun tercipta melalui obrolan singkat selama makan siang berlangsung ditambah nikmatnya rasa masakan yang disajikan. Tidak terasa, sore harinya peserta melakukan acara penutupan yang kembali dilakukan oleh Wakil Gubernur Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Bapak Abdul Fatah di Rumah Singgah Wisata sebagai tanda bahwa kegiatan sudah selesai dilaksanakan.
Pada dasarnya kegiatan Sarasehan Pengembangan Tata Kelola Destinasi Wisata di Era Kenormalan Baru ini diadakan untuk memberikan gambaran bagi para pengelola wisata agar mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19 dalam rangka menyesuaikan diri dengan sektor pariwisata berkelanjutan. Diharapkan peran serta stakeholder dan masyarakat lokal dalam membangun hal tersebut agar sektor pariwisata bisa kembali berjalan normal dan meningkatkan angka kunjungan wisatawan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Adanya pandemi ini tidak lagi dijadikan sebagai penghambat bagi masyarakat lokal untuk terus berinovasi dan aktif dalam menciptakan sesuatu hal baru dalam menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Desa Wisata Kreatif Terong juga tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Sebab dengan keberhasilan Desa Terong mengadakan kegiatan tersebut selaku tuan rumah bisa dijadikan percontohan dan pionir bagi desa wisata lainnya agar bisa melakukan hal serupa. Intinya dalam mengembangkan suatu destinasi wisata diperlukan kesadaran untuk saling peduli dan bersinergi antar komunitas masyarakat hingga pemerintah desa untuk mendukung, memfasilitasi terkait hal tersebut. Jangan sampai, potensi yang ada di suatu desa wisata tidak dimanfaatkan secara maksimal akibat kurang adanya komunikasi dan diskusi antar masyarakat dan pemerintah desa. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, semangat untuk membangun kembali pariwisata perlu ditingkatkan, kegiatan sosial ekonomi juga mesti dimasifkan kembali. Teori yang sudah diberikan oleh narasumber pada kegiatan ini, tidak akan berguna apabila tidak dipraktekkan di desa wisata masing-masing. Untuk itulah, ayo sama-sama kita membangun sektor pariwisata di era new normal ini, kuatk an tekad, dan jadilah pengelola wisata yang saling mendukung pariwisata berkelanjutan. (Penulis Annisa Swasti Fauza)

Posting Terkait