Program summer course (kursus singkat) di suatu perguruan tinggi merupakan program inovasi akademik antar disiplin ilmu agar para peserta atau mahasiswa mendapatkan pengalaman baru saat terjun ke lapangan, baik dari sisi implementasi imu akademiknya maupun dari sisi mendapatkan pengetahuan baru tentang kearifan lokal suatu daerah yang dikunjungi. Termasuk juga pada kegiatan ini terikutkan pula bidang pariwisata, yaitu berwisata dan berkegiatan di suatu komunitas atau desa wisata dengan segala macam produk-produk wisata yang ada didalamnya. Kalau boleh sedikit disamakan program summer course ini mungkin samalah dengan program kampus merdeka atau program merdeka belajar yang dicetuskan oleh Menteri Dikbudristek Bapak Nadiem Makarim beberapa waktu belakangan ini.
Banyak sisi positif manfaat yang bisa didapatkan oleh masing-masing pihak dari berjalannya program summer course ini. Sederhananya adalah masing-masing pihak dapat untuk saling transfer ilmu pengetahuan, wawasan dan berbagi pengalaman. Apalagi ketika kegiatannya bisa dilakukan kerjasama dengan suatu komunitas atau desa wisata yang secara kelembagaan sudah berjalan dengan baik. Dan ikutannya kemudian adalah sudah berjalannya pemberdayaan masyarakat desa dengan output sudah adanya produk wisata dan paket wisata yang berkualitas dan benar-benar berbasis masyarakat. Dengan kelembagaan komunitas/desa wisata yang sudah kuat ditambah sudah adanya produk wisata/paket wisata yang berkualitas maka para pengelolanya akan lebih mudah untuk berbagi tentang pengetahuan lokal dengan para peserta. Feedback-nya kemudian tentu akan membangun branding yang baik tentang komunitas/desa wisata yang bersangkutan karena akan memberikan kepuasan bagi para peserta yang berkunjung sudah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru bahwa begitu kayanya Indonesia ini dengan budaya, kearifan lokal dan pengetahuan lokal. Dan perlu diketahui bersama bahwa biasanya peserta program ini tidak hanya berasal dari mahasiswa/i dalam negeri, tetapi juga berasal dari luar negeri (manca negara). Dengan adanya peserta dari manca negara tentu ini merupakan kesempatan yang baik untuk berpromosi tentang segala potensi wisata lokal yang ada.
Untuk di Desa Wisata Kreatif Terong sendiri kegiatan summer course tahun 2023 ini inshaaAllah akan bekerjasama dengan Insitut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Biologi dengan tema “Belitong Sustainable Tourism with Tropical Biodiversity and Local Knowledge” atau Pariwisata Berkelanjutan dengan Keanekaragaman Hayati Tropis Dan Kearifan Lokal Belitong. Tema ini tentu seiring sejalan dengan semangat desa wisata yang ingin membangun Indonesia dari pinggiran, melibatkan peran serta masyarakat lokal, pemberdayaan yang optimal dari masyarakat desa, bagian dari menjaga kelestarian alam dan lingkkungan desa termasuk menjaga dan melestarikan segala bentuk budaya desa sebagai bagian dari kekayaan intelektual Indonesia.
Untuk mengawali dan melakukan persiapan kegiatan summer course secara menyeluruh bulan Agustus nanti di Desa Wisata Kreatif Terong di awali dengan kunjungan Tim Survey dari IPB Jurusan Bilogi yang di pimpin oleh Ibu Puji Rianti dan bertemu dengan pengurus Pokdarwis ANTER BERKARYA serta pengelola beberapa daya tarik wisata yang ada. Kunjungan siang itu dimulai ke Wisata Aik Rusa Berehun yang merupakan areal bekas tambang timah rakyat. Tim Survey melalui pimpinan Ibu Puji Rianti melakukan diskusi dan penggalian informasi tentang berbagai aktifitas atau kegiatan yang nantinya dapat dilakukan saat kunjungan mahasiswa/i. Ketua Pokdarwis ANTER BERKARYA Agnesvalvo Hardian menjelaskan dengan gambling berbagai kegiatan seni, budaya dan kegiatan yang bersifat edukatif lainnya yang sudah menjadi bagian produk wisata/paket wisata Desa Wisata Kreatif Terong. Mulai dari kegiatan seni tari, musik gambus, wisata edukasi belajar menganyam, melukis caping, belajar masak kuliner tradisional Belitong dan lain sebagainya.
Kunjungan survey berikutnya melihat kondisi pantai dan kawasan hutan mangrove sebagai bagian dari lokasi pariwisata berkelanjutan dan bagian dari kekayaan biodiversity yang memang sudah selayaknya diperkenalkan nanti kepada para peserta. Kawasan hutan mangrove yang masih sangat lebat dan kawasan pantai yang terhampar luas berpasir putih saat air laut sedang surut memberikan keyakinan kepada Ibu Puji Rianti selaku pimpinan tim survey bahwa lokasi ini akan menjadi salah satu lokasi favorit bagi para peserta. Apalagi ditambah nantinya dengan aktifitas lokal mencari Keremis, menanam bibit mangrove dan adanya spot alami sunset, kereeeenn abisss ….
Menjelang sore tim survey, pengurus Pokdarwis serta pengelola Desa Wisata Kreatif Terong melanjutkan kunjungan ke daya tarik agrowisata dan bertemu langsung dengan pengelola kelompok tani. Pas sekali saat berkunjung ke sana para petani sedang melakukan aktifitas panen sayur. Ibu Puji Rianti sangat antusias saat melakukan diskusi dilapangan dengan para petani sayur. Banyak informasi yang tergali, mulai dari pola pengelolaan perkebunan sayur tradisional dengan sistem berkelompok, pola pengelolaan yang pelan-pelan sudah beralih ke sistem perkebunan sayur semi-organik, bibit sayur yang masih terus dibeli pada setiap musim tanam dan pola penjualan hasil panen sayur secara mandiri ke pasar tradisional Tanjungpandan. Pola pengelolaan yang sudah (hampir) tertata rapi ini tentunya tak terlepas dari pendampingan/pembinaan selama ini dari Dinas Pertanian Kabupaten Belitung melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Lembaga Desa Wisata Kreatif Terong . Karena konsepnya adalah pemberdayaan masyarakat desa dan merangkul semua potensi desa yang ada maka ini menjadi kunci utama berjalan hubungan yang harmonis di tingkat lapangan (Desa Terong).
So, dari kunjungan Tim Survey IPB Jurusan Biologi ini sudah mendapatkan gambaran secara utuh tentang, apa, bagaimana dan kenapa harus melakuan kegiatan summer course bulan Agustus tahun 2023 di Desa Wisata Kreatif Terong Belitung.
Yuk terus semangat dengan konsep Dari Desa Membangun Pariwisata Indonesia yang bekelanjutan.
Penulis : Iswandi (Perintis dan Pengelola Desa WIsata Kreatif Terong Belitung)