Hadirnya program desa wisata menjadi salah satu point penting pariwisata berkualitas yang pada hakikatnya adalah memberdayakan masyarakat tanpa mengubah aktifitasnya sehari-hari seperti nelayan, petani, pengrajin souvenir dan cindera mata, pelaku kuliner tradisional dan sebagainya. Lalu hadirnya program desa wisata juga bertujuan menjaga alam dan lingkungan tetap lestari, menjaga budaya dan kearifan lokal tetap terpelihara serta memberikan dampak ekonomi dalam jangka panjang (berkelanjutan) sebagai sebuah nilai tambah (bonus) yang didapatkan warga desa.
Dengan hadirnya desa wisata yang sudah berjalan dengan baik sebagai sebuah ekosistem pariwisata berkelanjutan ternyata kemudian menjadi tempat orang lain (wisatawan) untuk berwisata sekaligus tempat untuk belajar (edukasi) tentang banyak hal. Ketika ekosistem pariwisata di desa wisata sudah berjalan baik maka sebenarnya justru aktifitas keseharian masyarakatlah yang dikemas menjadi paket wisata yang unik, menarik sekaligus unggul (berbeda dari desa lain). Dan dengan bentang alam yang asri di sebuah desa wisata dapat menjadi daya dukung untuk memperkaya atraksi/paket wisata.
Maka kemudian apa yang selama ini menjadi jualannya Desa Wisata Kreatif Terong Belitung selalu berupaya untuk menciptakan pariwisata berkualitas dengan fokus pada kemasan paket wisata budaya, keseharian warga lokal dan didukung dengan bentang alam yang beraneka ragam menemukan segmen pasar khusus. Yaitu segmen pasar bersifat edukasi, pengalaman dan petualangan. Sehingga dari segmen pasar ini dapat diketahui golongan wisatawan yang paling banyak berkunjung dan live in de Desa Wisata Kreatif Terong Belitung rata-rata adalah rombongan pelajar, mahasiswa/i dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia bahkan sudah ada yang dari mancanegara. Menyusul kemudian golongan wisatawan yang sebagian kecil adalah rombongan karyawan perusahaan BUMN/Swasta dan lebih sedikit lagi adalah backpacker.Pembuktian sudah berjalannya konsep pariwisata berkualitas di Desa Wisata Kreatif Terong saat beberapa waktu lalu tepatnya hari Kamis (11 Agustus 2023) mendapatkan kunjungan kegiatan Summer Course IPB 2023 sebanyak 38 mahasiswa/i IPB asal Indonesia, 10 mahasiswa/I dari mancanegara (Amerika, Korea, Singapura dan Malaysia), satu orang dosen IPB jurusan biologi dan dua orang dosen dari Amerika ahli primata. Seluruh peserta sebanyak 51 orang mahasiswa/I dan dosen ini full satu hari penuh melakukan aktifitas wisata dan berinteraksi langsung dengan warga lokal Desa Terong termasuk dengan para pengelola Desa Wisata Kreatif Terong.
Mulai pagi hari saat kedatangan langsung disuguhi welcome drink dan kue tradisional Belitung sambil disambut dengan Tarian Selamat Datang khas Belitung sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu (wisatawan) yang berkunjung. Dilanjutkan setelah itu suguhan tari Mira-Mira Pinang dengan mengajak para mahasiswa dan dosen mulai berinteraksi bersama para penari Desa Wisata Kreatif Terong. Dari suguhan kuliner tradisional dan budaya lokal telah kelihatan bagaimana cara pengelola desa wisata dan Pokdarwis mengemasnya menjadi sebuah atraksi yang unik, menarik dan pastinya sangat keren.
Sebagai bentuk implementasi peduli pada pelestarian lingkungan desa wisata, rombongan mahasiswa/i dan dosen IPB ini di ajak oleh pemandu wisata lokal untuk mengikuti aktifitas wisata edukasi menanam bibit mangrove di bibir pantai dan wisata pengalaman untuk mencari Keremis (sejenis kerang kecil yang banyak terdapat di pantai yang berpasir). Dari dua kegiatan wisata out door ini terlihat dengan jelas bagaimana semangat dan antusiasnya mereka karena banyak menemukan hal-hal yang baru di Desa Wisata Kreatif Terong Belitung. Alamnya yang masih terjaga baik dengan bentang hutan mangrove sangat luas ditambah dengan kondisi pantai yang berpasir putih bersih membuat mereka betah berlama-lama berkegiatan.
Dengan durasi kegiatan selama 1,5 jam di kawasan hutan mangrove dan pantai, tepat jam 11.30 WIB Mereka di arahkan pemandu wisata lokal kembali ke meeting point desa wisata untuk istirahat dan makan siang cara bedulang adat Belitung. Dengan sajian menu tradisional Belitung yang bervariasi dan bahan-bahan masakan yang fresh makin menambah selera makan siang Mereka. Ditambah lagi sebelum memulai aktifitas makan bedulangnya Mereka diberikan penjelasan tentang filosofi makan bedulang adat Belitung. Sesuatu yang keren dan sangat bermakna bagi setiap wisatawan yang mendengarkan paparan tentang filosofi makan bedulang ini.
Tak menunggu waktu lama setelah makan siang dan istirahat, rombongan mahasiswa/i IPB ini melanjutkan aktifitas wisata edukasi belajar menganyam dari daun Lais untuk membuat tas anyaman kecil tempat botol air mineral. Wajah-wajah yang antusias terlihat jelas dari cara mereka banyak bertanya dengan pemandu lokal, sehingga sebagian besar dari mereka dengan cepat memahami cara menganyam daun Lais tersebut. Tingkat kepuasan yang tinggi karena produk pariwisata berkualitas yang disertai dengan pelayanan prima adalah out put yang akan didapatkan oleh para pengelola desa wisata yang komitmen menjalankan konsep pariwisata berkelanjutannya.
Menjelang sore hari kemudian rombongan mahasiswa/i IPB sesuai dengan itenenerary yang dibuat melanjutkan kegiatan out door kembali yaitu beraktifitas di kawasan perkebunan sayur (Agrowisata). Kali ini mereka di ajak untuk mengikuti proses cara memanen sayur yang baik dan cara menanam bibit sayur yang tepat bersama para petani lokal. Dengan penjelasan yang lugas dan mudah diterima oleh pemandu wisata lokal dalam waktu singkat dapat mereka mengikuti setiap arahan yang disampaikan. Mulai dari cara memotong sayur, membersihkannya sampai ke cara mengikat dan menimbangnya.
Selesai wisata petik sayur langsung melakukan aktifitas wisata edukasi menanam bibit sayur. Kegiatan ini sendiri baru selesai dilakukan setelah hampir menjelang waktu magrib. Rombongan kemudian bergeser kembali ke meeting point Desa Wisata Kreatif Terong untuk melaksanakan Shalat Magrib bagi yang mengerjakannya. Terakhir mereka melakukan kegiatan makan malam bersama di lokasi meeting point Wisata Aik Rusa’ Berehun dengan sajian menu yang berbeda dari makan siang cara bedulang. Yang paling menarik adalah suguhan masakan Keremis dari hasil mereka mendapatkannya saat beraktifitas di pantai pagi hari. Hingga jadlah kemudian benar-benar satu hari yang full konsep pariwisata berkualitas.
Mari galakkan semangat Dari Desa Membangun Pariwisata Indonesia.
Penulis : Iswandi (Perintis dan Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong)