Konsep Desa Wisata Dan Keberlanjutan Desa Wisata

1038x 06-09-2023 04:01:27 Berita
Konsep Desa Wisata Dan Keberlanjutan Desa Wisata

Dalam beberapa minggu terakhir ini di Desa Wisata Kreatif Terong kedatangan rombongan mahasiswa/I dari dua perguruan tinggi yang berbeda. Pada Sabtu tanggal 26 Agustus 2023 lalu kedatangan empat (4) mahasiswa IPB Bogor Jurusan Ekowisata yang akan melakukan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) di Desa Wisata Kreatif Terong selama dua (2) bulan. Disusul kemudian pada hari Kamis tanggal 31 Agustus 2023 lalu kedatangan 14 mahasiswa/I dari IAIN Bangka Belitung yang akan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari ke depan. Dan dua bulan sebelum kunjungan terbaru ini ada pula yang sudah memasuki masa akhir kegiatan penelitian yang juga mahasiswi dari IPB Bogor.

Pemaparan program KKN IAIN Bangka Belitung bersama Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong Belitung.

Dan di antara dua waktu kedatangan rombongan mahasiswa/I dari dua perguruan tinggi yang berbeda ini ada juga moment spesial bagi Desa Wisata Kreatif Terong yaitu kegiatan penandantanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dukungan amenitas, atraksi dan aksesibilitas dari Kemenparekraft RI berupa bantuan perahu wisata yang dalam hal ini pihak Kemenparekraft RI di wakili oleh Direktur Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Ibu Dr.S. Utari Widyastuti, S.Sos, M.I.KOM. Moment spesial inipun tak berselang lama setelah lima (5) hari sebelumnya dalam ajang ADWI 2023 Desa Wisata Kreatif Terong Belitung dinobatkan sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Indonesia 2023 pada Kategori Desa Wisata Maju Indonesia.

Kunjungan studi tiru dari Pemda Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Pencapaian apik Desa Wisata Kreatif Terong di sepertiga tahun 2023 ini tak terlepas kerja keras tim desa wisata, support berbagai pihak dan pastinya karena restu Yang Maha Kuasa. Dalam perjalanan Desa Wisata Kreatif Terong hingga ke titik saat ini lalu kemudian ketika dihubungkan dengan selalu adanya kunjungan dan kegiatan rutin mahasiswa/I dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia dengan tujuan penelitian, praktek kerja lapangan (PKL), kuliah kerja nyata (KKN) atau apapun namanya ternyata kehadiran suatu desa wisata itu membawa dampak multiplier effect (efek berganda) bagi banyak pihak yang berkepentingan..

Pendampingan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 4 mahasiswa IPB Bogor jurusan ekowisata.

Artinya bahwa kehadiran suatu desa wisata itu tidak hanya berdampak pada wisatawan yang berkunjung untuk bersenang-senang ataupun pada masyarakat desa itu sendiri (dampak sosial, ekonomi dan lingkungan). Tetapi juga ternyata berdampak pada “keingintahuan” berbagai pihak tentang berbagai proses yang terjadi, sebab dan akibat munculnya suatu desa wisata. Baik pihak akademisi, pemerintahan maupun pihak praktisi untuk menjadikan sebuah desa wisata itu sebagai tempat penelitian, observasi dan praktek kerja lapangan setelah sebelumnya mendapatkan berbagai teori dibangku kuliah/sekolah.

Dukungan atraksi dan amenitas dari Kemenparekraft RI untuk Desa Wisata Kreatif Terong berupa perahu wisata berlogo Wonderful Indonesia.

Dan terkait kehadiran/kunjungan pihak pemerintahanpun dibuktikan pada hari Kamis kemaren (5 September 2023), yaitu adanya kunjungan dari Pemda Kabupaten Boyolali Jawa Tengah ke Desa Wisata Kreatif Terong. Selain ingin menikmati wisata kuliner mie rebus Belitung, juga sekaligus melakukan diskusi interaktif tentang berbagai strategi merintis, mengembangkan dan memajukan desa wisata yang berbasis masyarakat.

Sangat menarik memang kajian tentang desa wisata ini karena berkaitan dengan berbagai faktor perubahan yang ada di lingkungan masyarakat pedesaan, khususnya berkaitan dengan perubahan pola pikir (mindset) masyarakat sebagai sesuatu yang paling mendasar untuk menjadi desa wisata yang maju dan berkembang. Makanya lewat tulisan yang sederhana ini sekali lagi penulis ingin sama-sama mengingatkan termasuk mengingatkan diri sendiri bahwa tenyata merintis dan mengelola desa wisata pada era konsep pariwisata berkelanjutan sekarang menjadi penting untuk terus dilakukan karena :

Pertama, dengan konsep desa wisata_lah masyarakat desa menjadi berdaya dengan nyata dan bisa menyasar semua kalangan di pedesaan tanpa memandang latar belakang apapun asal mau bergerak bersama.

Kedua, dengan konsep desa wisata_lah pembangunan itu bisa menyatu menjadi konsep yang saling berkaitan, saling membutuhkan dan saling mendukung (Konsep Pentahelix). Bahkan menjadi konsep yang cenderung mempersatukan berbagai bidang keilmuan, bidang pemerintahan, profesi dan bidang pendidikan. Sebab untuk menjadi desa wisata atau destinasi wisata yang layak dikunjungi itu harus layak adanya amenitas (sarana dan prasarana) yang baik, adanya atraksi (kegiatan dan aktifitas) yang menarik dan adanya aksesibilitas (akses jalan, akses komunikasi) yang tanpa kendala.

Foto bersama pengelola Desa Wisata Kreatif Terong Belitung dengan trophi ADWI 2023 sebagai salah satu Kategori Desa Wisata Maju Indonesia.

Ketiga, dengan konsep desa wisata yang benar lalu berpromosi dengan cara yang tepat akan membuat sebuah desa mudah untuk dikenal dan terkenal sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan beraktifitas di desa wisata yang pada akhirnya bisa memutar roda perekonomian di desa lalu dengan sendirinya akan mensejahterakan masyarakat desa.

Keempat, dengan konsep desa wisata sudah maju dan berkembang akan memunculkan usaha-usaha baru yang kreatif dan inovatif di masyarakat. Seperti usaha UMKM kuliner, kriya, souvenir, homestay dan lain sebagainya.

Kelima, dengan konsep desa wisata berkelanjutan akan mempengaruhi pola pikir masyarakat desa untuk peduli menjaga alam, menjaga lingkungan yang lestari, menjaga budaya desa, menjaga kearifan lokal desa yang pada tatanan jangka panjang akan selalu bangga menjadi orang desa karena sudah berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa dan negara.

Jadi jangan ragu, jaga desa-mu untuk terus berkontribusi bagi kesejahteraan warga desa !!!

Dari Desa Membangun Pariwisata Indonesia !

Penulis : Iswandi (Perintis dan Penggerak Desa Wisata Kreatif Terong Belitung)

Posting Terkait