Salah satu bentuk dukungan Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung lewat Dinas Energi Dan Sumber daya Mineral Propinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDMGEOMINERAL) dengan adanya status Unesco Global Geopark (UGG) Pulau Belitong adalah dengan melakukan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pemandu Geowisata yang dibuka kegiatannya pada hari Senin, 6 September 2021 oleh Bapak Dedy Romayandi yang didampingi oleh Kepala UPTD Pengembangan Pariwisata Wilayah Belitung Bapak Apri Yuliansyah, SE.
Adapun kegaiatan pelatihan ini sendiri akan berlangsung selama lima (5) hari di hotel Marriot Tanjungpandan dengan jumlah peserta yang di undang pada kegiatan ini sebanyak 20 peserta dari 17 geosite yang sudah terdaftar resmi pada Unesco Global Geopark (UGG) dan tiga (3) calon geosite baru yang mulai akan dikembangkan untuk tahap berikutnya. Sehingga nantinya secara keseluruhan akan ada 20 Geosite Geopark Pulau Belitong.
Pelatihan ini diharapkan nantinya akan makin membuka wawasan para pengelola geosite yang sudah berjalan. Disamping tentunya yang paling penting adalah bagaimana para peserta pelatihan dapat menularkan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan konsep geowisata kepada masyarakat sekitar agar makin terbuka cara berpikir (pola pikir) bahwa sesungguhnya sifat pelatihan ini adalah menguatkan dari niat dan semangat yang selama ini sudah terlihat sejak awal ditunjuknya lokasi masing-masing sebagai salah satu geosite geopark Pulau Belitung. Konsep keberlanjutan yang tak terbatas dan lebih dapat mensejahterakan masyarakat sekitar geosite adalah cita-cita bersama yang semestinya sudah disadari oleh semua pihak sejak dari sekarang.
Yang harus ditularkan kepada masyarakat secara luas oleh peserta pelatihan ini tentang tujuan geowisata adalah :
1. Melestarikan bumi dengan menjaga segala peninggalan dan isi di dalamnya.
2. Menambah pengetahuan mengenai gambaran umum potensi geologi sebagai upaya untuk melestarikan situs/warisan geologi (geo heritage) seperti menggali peninggalan sejarah pada zaman manusia purba.
3. Mengadakan kegiatan konservasi keragaman geologi termasuk konservasi flora dan fauna didalamnya dan pada beberapa tempat bisa berpotensi sevagai pusat penelitian alam kars (bentang alam) dan geologi.
4. Mensosialisasikan ilmu pengetahuan alam, pendidikan lingkungan dan pelestarian alam.
5. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang sumber geologi seperti fosil, bebatuan, bentang alam dan lain-lain serta budaya dan sejarah lokasi setempat.
Kemudian ketika berbicara manfaat geowisata para peserta pelatihan harus bisa memahami, antara lain :
1. Mensejahterakan warga yang hidup di dalamnya dengan berkembangnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
2. Mendorong masyarakat lokal untuk turut memelihara dan mengembangkan objek geowisata tersebut.
3. Mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis pada kearifan lokal.
4. Mendorong pengunjung untuk menghargai lokasi objek geowisata tersebut.
5. Memberikan kesan dan pengalaman khusus yang berbeda dari kegiatan wisata lainnya bagi setiap wisatawan.
Desa Wisata Kreatif Terong sendiri sebagai salah satu Geosite Geopark dari 17 Geosite Pulau Belitong yang sudah berjalan mengirimkan satu (1) orang peserta yaitu Ivan Wijaya yang memang selama ini sudah sering menjadi pemandu wisata lokal sejak tahun 2016 ketika ada kunjungan wisatawan yang melakukan kegiatan paket wisata edukasi baik itu ke kawasan HKm Bakau Pemuda Nelayan Pecinta Alam Desa Terong, ke kawasan agrowisata, sesekali membantu menjadi pemandu lokal di kawasan HKm Bukit Tebalu Simpor Laki maupun melakukan pemanduan wisata di lokasi Wisata Aik Rusa Berehun.
Harapannya secara umum dari pelatihan ini semua pihak saling bersinergi untuk mencerdaskan masyarakat secara luas maupun dapat lebih mencerdaskan pengelola geosite dengan massif agar pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan dapat tercapai dengan baik sesuai dengan cita-cita bersama dan sesuai dengan semboyan Geopark "Lingkungan Terjaga Masyarakat Sejahtera".
Penulis : Iswandi (Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong, Belitung)