IKPB Cabang Belitung Dan HKm Bakau Terong Memperingati Hari Mangrove Sedunia

1379x 10-06-2024 14:36:31 Berita

Hari Minggu (26/07/20) pagi  ini ada sedikit nuansa yang berbeda aktifitas di HKm Bakau PNPA Terong, para anggota komunitas sudah datang dan bersih-bersih lokasi sekitar pondok pertemuan yang biasa rutin digunakan sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda berbagi pengalaman dan bercerita tentang rencana pengembangan kawasan wisata hutan mangrove Desa Wisata Kreatif Terong.

Komunitas HKm Bakau PNPA Terong yang dibentuk sejak 2016 lalu dan keluar ijin pengelolaan dari Kementerian Kehutanan RI pada tahun 2017 telah banyak melakukan berbagai program kegiatan. Baik itu program yang dari Kementerian Kehutanan sendiri maupun program mandiri yang sifatnya lokalitas untuk melakukan berbagai macam pembenahan terkait untuk mendukung program Desa Wisata Kreatif Terong.

Dan hari inipun (Minggu/26/07/20) bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia (World Mangrove day) Komunitas HKm Bakau PNPA Terong bekerjasama dengan Pengurus IKPB Cabang Belitung dan Mahasiswa/i AMB (Akademi Manajemen Belitung) telah mengadakan kegiatan penanaman bibit mangrove di lokasi Pantai Desa Wisata Kreatif Terong. Kegiatan hari ini juga melibatkan mahasiswa/i AMB Belitung dan di dampingi juga oleh Penyuluh Kehutanan dari KPH (Kelompok Pengelola Hutan) Belantu Mendanau Dinas Kehutanan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Ibu Dian Purwanti dengan tujuan untuk menggerakkan kesadaran generasi muda Belitung dalam menjaga ekosistem mangrove di Pulau Belitung yang bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia. Dalam sambutannya Ibu Dian Purwanti selaku Penyuluh Kehutanan mengatakan bahwa  sebenarnya di KPH Belantu Mendanau banyak sekali program-program penghijaun yang telah dan sedang dilakukan saat ini dibeberapa komunitas Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang ada di Kabupaten Belitung. Seperti di HKm Seberang Bersatu Desa  Juru Seberang, HKm Batu Bedil Desa Sungai Padang, HKm Tanjung Rusa Desa Tanjung Rusa termasukpun program dari KPH Belantu Mendanau sendiri yang secara langsung turun ke lapangan untuk melakukan penghijauan di beberapa titik hutan lindung (HL) yang  ada di Kabupaten Belitung ini. Jadi sebenarnya saat ini telah banyak aksi nyata yang dilakukan oleh berbagai pihak dan kelompok masyarakat  dengan kesadaran sendiri untuk menjaga kelestarian hutan lewat pembinaan dari KPH Belantu Mendanau.

Dalam kesempatan yang sama sebagaimana pernyataan Ketua IKPB Cabang Belitung Levie Octoriza selaku pihak yang melakukan kerjasama dengan HKm PNPA Terong untuk penanaman bibit mangrove pada Hari Mangrove Sedunia ini mengatakan bahwa kawasan hutan mangrove sangat penting untuk dijaga kelestariannya sebagai salah satu sumber daya pantai tropis Indonesia, yang di dalamnya banyak mengandung kekayaan alam hayati bumi yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup, termasuk pula manusia sebagai salah satu "penerima " manfaat langsung dan tidak langsung dari adanya hutan mangrove yang lestari.

Begitu pula pernyataan Sekretaris HKm Bakau PNPA Terong Tedy Heriansyah, bahwa munculnya kesadaran para pemuda yang tergabung dalam komunitas HKm Bakau ini adalah berkat dari adanya kesadaran kolektif yang terbangun selama 3 (tiga) tahun terakhir ini disebabkan karena pola pendekatan dan pola pembinaan pemuda Desa Terong yang dilakukan secara persuasif dan humanisme oleh penggerak dan penggagas Desa Wisata Kreatif Terong, Pemerintah Desa Terong, Kepala Desa Terong dan semua lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa Terong. Selama berpuluh-puluh tahun secara turun temurun begitu banyak masyarakat dan nelayan yang bergantung hidupnya dari lestarinya hutan mangrove di Desa Terong ini, yang kemudian berimbas pada masih banyaknya udang, ikan dan kepiting yang masih bisa jadi tangkapan para nelayan sebagai salah satu sumber mata pencaharian dan menambah pendapatan ekonomi keluarga.

Setelah kegiatan penanaman mangrove selesai kemudian dilanjutkan dengan diskusi santai antara Pengurus HKm PNPA Terong, Pengurus IKPB Cabang Belitung, Mahasiswa/i AMB Belitung dan Ketua PIC Desa Wisata Kreatif Terong Iswandi di pondok HKm PNPA yang sangat sederhana di tepi pantai. Dalam diskusi itu banyak hal yang dibahas berkaitan dengan berbagai program jangka pendek dan jangka yang akan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda agar lebih tergugah untuk mulai terjun langsung dalam hal pelestarian lingkungan khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan alam sebagai salah satu objek wisata andalan yang berbasis lingkungan dan masyarakat serta terus berkelanjutan dan kemudian mengenalkan secara luas tentang telah berjalannya berbagai kegiatan ditingkat komunitas lokal. 

Ada beberapa pesan yang disampaikan Ketua PIC Desa Wisata Terong pada kesimpulan hasil diskusi hari ini kepada para Pengurus IKPB Cabang Belitung dan mahasiswa/i AMB bahwa pertama lakukanlah perubahan yang baik itu mulai dari diri sendiri dan dari hal-hal yang kecil tapi membawa manfaat untuk orang lain. Kedua adalah jangan pernah ragu untuk memulai satu langkah baru yang mungkin diluar kebiasaan orang lain, tapi itu akan menjadi satu terobosan awal untuk menggugah orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ketiga adalah yakinlah bahwa semua yang ada di muka bumi diciptakan Tuhan dengan maksud untuk membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi umat manusia, maka jangan pernah berpikir untuk merusak apalagi ingin menghancurkan alam ini demi kepentingan sesaat, karena bila itu terjadi yang menerima murkanya Tuhan bukan hanya kepada si perusak sendiri tapi akan membawa dampak kerugian bagi seluruh umat manuisa. Keempat adalah bangun kesadaran dan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian alam ini dengan orang-orang terdekat dahulu, walau di awal-awal jumlah yang bisa di ajak masih sedikit tapi jadikan itu sebagai "virus" kebaikan yang akan menularkan "penyakit baiknya" pada orang lain secara bertahap. Dan kelima adalah lakukan dari point pertama sampai point keempat dengan niat dan semangat yang kuat (ikhlas) tanpa berpikir bahwa semua akan dapat dilakukan dengan cepat (instan). Sebab kalau Kita berpikir semua akan dicapai dengan serba cepat maka dipastikan kemudian yang didapatkan adalah kekecewaan. Akan banyak tantangan dan halangan untuk membuat semuanya menjadi pendewasaan cara berpikir Kita semua lewat solusi-solusi yang ditemukan dari semua permasalahan yang dihadapi dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan ini, khususnya pelestarian hutan mangrove.(Penulis : Iswandi/red/is-one/deswisTRG)

Posting Terkait