Hutan Bakau Yang Memukau Di Desa Wisata Kreatif Terong Belitung

323x 06-01-2025 15:48:55 Berita

Berwisata ke alam yang bersih dan sehat, khususnya wisata telusur sungai dan hutan mangrove bukan hanya sekedar mengikuti trend ekowisata kekinian. Tetapi kegiatan berwisata ke alam (hutan mangrove) merupakan sebuah bentuk kepedulian terhadap kelestariannya. Baik kepedulian pengelola desa wisata untuk terus menjaga keberlangsungannya, maupun kepedulian wisatawan untuk memberikan kontribusi nyata terhadap kelestarian alam dengan membeli paket wisata yang dikemas.
Sangat tidak mudah bagi pengelola desa wisata untuk mengemas paket wisata telusur mangrove, mempromosikan dan meyakinkan para wisatawan untuk membelinya. Karena ketika paket wisata sudah dikemas sedemikian rupa lalu dipromosikan lewat platform media sosial belum tentu akan langsung dibeli calon wisatawan. Bisa berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan mungkin bertahun-tahun. Sementara selama menunggu calon wisatawan tertarik membeli paket wiisata, selama itu pula kegiatan pemeliharaan, biaya promosi dan biaya operasional komunitas terus berjalan. Darimana komunitas memperoleh biaya itu semua ?? Jawabannya hanya bermodalkan gotong-royong dengan biaya patungan atau bahkan keluar dari kantong pribadi pengurus komunitas desa wisata.

Wisata telusur mangrove, berwisata sambil ikut serta menjaga kelestarian hutan mangrove.
Jadi ketika wisatawan datang dan membeli paket wisata, bagi pengelola desa wisata bagaikan mendapatkan bintang jatuh dari langit yang membawa harapan dan asa tak terkira. Paling tidak untuk biaya operasional sudah sedikit ada solusi. Itupun biaya operasional didapatkan setelah sebagian dibagikan menjadi pendapatan yang tak seberapa bagi para pengelola desa wisata.
Kepuasan memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang membawa mereka ke tempat penghasil oksigen terbaik di bumi (hutan mangrove) serta menjelaskan berbagai jenis tanaman mangrove adalah pengalaman sangat berharga sebagai motivasi untuk terus tanpa lelah menjaga kelestarian kawasan hutan mangrove.
Pentingnya untuk menjaga kelestarian hutan mangrove karena mempunyai banyak fungsi, antara lain, yaitu :
1. Mencegah abrasi, yakni mencegah abrasi air laut dan masuknya tanah daratan k dalam laut.
2. Habitat Perikanan, sebagai tempat berlindung dan berkembang biak beberapa jenis ikan, udan dan kepiting.
3. Menyerap Karbondioksida (C02), artinya fungsi hutan mangrove mampu menyerap emisi C02 yang terdapat di udara sebagai akibat dari pembuangan pembakaran mesin kendaraan, asap pabrik dan gas-gas berbahaya lainnya.
4. Menjaga ekosistem, artinya bahwa fungsi hutan mangrove berikutnya adalah sebagai tempat rantai makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.
5. Menjaga kualitas air dan udara, karena hutan mangrove dapat membersihkan air dan udara dengan menyerap kotoran dari sampah manusia dan kapal-kapal pelayaran.
Makanya sejak dari awal pengelolaan kawasan hutan mangrove ini tujuan utama jangka panjangnya adalah menjaga kelestarian hutan mangrove beserta ekosistem yang terdapat didalamnya. Dengan hutan mangrove terjaga akan menimbulkan dampak baik pula bagi kelangsungan mata pencarian nelayan tradisional pesisir. Habitat ikan, udang dan kepiting akan selalu menghasilkan tangkapan nelayan yang berkualitas baik. Sedangkan pariwisata atau aktifitas wisata telusur mangrove merupakan bagian dari bonus akibat dari hutan mangrove lestari.
Wisata telusur mangrove hakikatnya adalah untuk membangun kesadaran bersama antara pengelola desa wisata dan wisatawan. Bahwa ada hubungan yang sangat berkualitas antara keduanya. Pengelola desa wisata dengan segala upaya secara konsisten terus menjaga keseimbangan alam desa. Dan wisatawan yang datang berwisata ke desa wisata telah berkontribusi secara langsung ikut menjaga alam desa Indonesia yang sangat cantik ini. Akan selalu ada semangat lebih serta nilai-nilai lebih yang muncul ketika dua insan berbeda profesi ini bertemu dalam satu mata rantai yang bernama pariwisata berbasis masyarakat.
Pariwisata berbasis masyarakat khususnya yang mengelola kawasan hutan mangrove akan selalu tegar konsisten dengan komitmennya. Ketika hidup di desa adalah sebuah pilihan, maka harus selalu bersedia mengelola, menjaga, melestarikan dan tidak merusak apa yang diberikan alam.

Penulis : Iswandi (Perintis Dan Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong)

Posting Terkait