Episode 2 : Seberapa Penting Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT)

46x 22-01-2025 02:04:30 Berita

Dari episode kedua tulisan ringan tentang seberapa penting dan urgennya keberlanjutan dari konsep pariwisata berbasis masyarakat ini, akan coba dibahas satu persatu berdasarkan pengalaman mengelola desa wisata yang benar-benar desa wisata.

Mengapa dikatakan yang benar-benar desa wisata ? Jawabannya adalah karena segala macam potensi wisata yang di angkat disebuah desa wisata adalah lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat desa dengan segala macam budaya, keunikan, keotentikan, kuliner dan kearifan lokal yang mencerminkan lokalitas di suatu desa. Minimal masih menjadi bagian dari budaya secara umum suatu daerah. Yang kemudian di adopsi dan dimodifikasi sedemikian rupa hingga lama kelamaan menjadi kebiasaan di suatu desa yang ruang lingkupnya lebih kecil.

Ketika beberapa waktu yang lalu (21/01/2025) Desa Wisata Kreatif Terong Belitung baru saja meraih prestasi dan penghargaan di kategori Community Based Tourism (Pariwisata Berbasis Masyarakat) pada ajang Asean Tourism Award di Johor Bahru Malaysia, bukanlah hanya kebetulan saja, tetapi juga bukan hal yang luar biasa sebenarnya. Dikatakan bukan kebetulan karena memang perjalanan untuk merintis, mengembangkan serta menjaga komitmen sampai hari ini sudah memasuki tahun ke 12. Artinya selama dalam perjalanan 12 tahun ini jangan pernah ditanyakan lelahnya, pasti sangat lelah. Namun prinsipnya bukan tidak boleh lelah, hanya saja jangan berhenti karena lelah sebelum sebuah amanah pekerjaan selesai.

Penghargaan Kategory Community Based Tourism pada ajang Asean Tourism Award 2025

Dikatakan bukan sesuatu yang luar biasa dari diraihnya prestasi Community Base Tourism tingkat ASEAN ini, karena memang suatu penghargaan prestesius itu ada sebagai sebuah bonus disebabkan oleh sebuah komitmen dan konsistensi yang kuat.

Dan tujuan tulisan ini dibuat menginginkan agar semua orang makin paham, betapa pentingnya menjaga sebuah komitmen, konsisten dan menjaga sebuah kepercayaan serta menjaga kesahajaan masyarakat desa untuk makin bangga menjadi orang desa yang bermartabat (dignity).
Ada beberapa hal yang membuat menjadi penting menjaga keberlangsungan konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT) itu, yakni :

1. Mengajak Masyarakat Desa dengan kesadaran kolektif untuk merubah cara pandang, pola pikir (mindset) bahwa sangat penting menjaga semua potensi kekayaan desa mulai dari menjaga kelestarian alam, budaya serta kearifan lokal yang otentik. Bahwa dengan menjaga semua itu maka kehidupan masyarakat di desa akan senantiasa aman, damai, tenteram dan sejahtera secara ekonomi maupun sejahtera secara sosial. Dan majunya pariwisata di suatu desa sekali lagi adalah sebuah bonus luar biasa. Pencapaian kesejahteraan secara ekonomi dan sosial akan senantiasa mengikuti selama berusaha dan berikhtiar sesuai dengan norma-norma dan kaidah-kaidah hidup berdampingan selaras dengan alam semesta.
2. Kelestarian alam desa yang hijau dan berkelanjutan akan senantiasa terjamin karena pola pikir masyarakat desa sudah memahaminya secara menyeluruh. Mereka selalu yakin bahwa ketika mengelola alam dengan bijak tanpa merusak, maka Sang Pencipta Alam Semesta-pun akan memberikan keberkahanNYA.
3. Masyarakat desa akan selalu yakin, konsisten dan komitmen untuk tetap berprofesi di desa dengan pekerjaan untuk mencari dampak ekonomi yang lebih meningkat tapi juga tetap berkelanjutan. Yang berprofesi sebagai nelayan akan tetap menjadi nelayan yang lebih bijak tanpa membuat kerusakan terumbu karang, pantai dan hutan mangrove. Ketika terumbu karang tetap terjaga baik, pantai tetap bersih dan hutan mangrove tetap hijau lestari maka bonusnya adalah akan menjadi objek wisata di desa yang otentik sehingga nelayan tradisionalpun akan mendapatkan pekerjaan tambahan (bonus) sebagai pemandu wisata yang ramah dengan menceritakan kepada wisatawan semua keindahan alam desa tersebut. Begitu juga petani atau pekebun sayur yang tetap konsisten menjalankan profesinya dengan menjalankan pola pertanian yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia serta menjadi bagian gerakan ketahanan pangan di desa. Maka kemudian dalam perjalanannya dapat menjadi ruang belajar merdeka bagi para siswa/i sekolah, mahasiswa/I dari berbagai perguruan tinggi serta rombongan-rombongan family dan corporate yang ingin mengetahui implementasi penerapan pola pertanian tradisional dan modern sekaligus dalam satu komunitas kelompok tani di desa wisata. Maka ketika ini bisa berjalan dengan baik jadilah sebuah produk wisata edukasi pertanian sehingga para petani tradisionla tersebut dapat pekerjaan tambahan sebagai pemandu wisata dengan segala pengalamannya bertani selama bertahun-tahun. Begitu juga profesi-profesi yang lain di sebuah desa selalu akan menjadi hal menarik bagi wisatawan luar ketika bisa mengelolanya dengan baik lagi bijak.

Sekelumit tentang mengapa menjadi penting menjaga konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat ini adalah sebuah tulisan yang sangat sederhana untuk Kita sedikit demi sedikit mulai terus berbenah menjaga sama-sama kecintaan pada kampung kelahiran. Memang secara teoritis terlihat mudah, akan sulit ketika terlalu banyak berpikir tanpa mulai berbuat.

Namun dari melakukan hal-hal sederhana diataslah yang kemudian (Alhamdulillah) membuat Desa Wisata Kreatif Terong Belitung (tanpa diperkirakan sebelumnya) mendapatkan apresiasi dari ajang ASEAN TOURISM AWARD 2025 (ATA 2025) mewakili Desa Wisata Indonesia. Dan ini sekali lagi ini bukan prestasi puncak suatu desa wisata, tapi justru ada beban dan amanah moral luar biasa yang harus mampu menjaganya bahkan lebih meningkat kualitas konsep pariwisata berbasis masyarakat itu sendiri. Kolaborasi dengan berbagai pihak tentu menjadi titik sentral demi menjaga semua ini.

Terima kasih kepada Kemenpar RI dan Menteri Pariwisata RI Ibu Widiyanti Putri Wardhana yang selalu support pengembangan Desa Wisata Indonesia, terima kasih spesial BAKTI BCA  Jakarta yang berperan sangat aktif hingga dapat memberangkatkan tim Desa Wisata Kreatif Terong untuk berangkat ke Johor Bahru Malaysia dan selalu konsisten membina serta mendampingi Desa Wisata Kreatif Terong  Belitung sejak 2018 sampai ke hari ini. Terima kasih pula kepada Pemerintah Desa Terong, Kepala Desa Terong dan seluruh aparatur Desa Terong. Terima kasih tak terhingga kepada Ketua Pokdarwis ANTER BERKARYA Agnesvalvo Hardian beserta seluruh anggota. Terima kasih kepada Dinas Pariwisata Belitung, Kepala UPTD Balai Pengembangan Pariwisata Wilayah Belitung Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan Dan Olah Raga Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pemda Belitung, Camat Sijuk, Sepuh Desa Terong beserta tokoh-tokoh Adat Desa Terong beserta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama ini selalu mensupport baik secara moril maupun materi keberadaan Desa Wisata Kreatif Terong. Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan HidayahNYA kepada kita semua, aamiin.

Penulis : Iswandi (Perintis Dan Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong Belitung)

Posting Terkait