Setiap desa wisata itu pastinya mempunyai potensi dan keunikan masing-masing. Yang tentunya akan memberikan dampak bagi warga lokal desa ketika potensi wisata desa itu digali, dikembangkan, dikemas menjadi sebuah produk wisata lalu dipromosikan secara massif. Sehingga calon-calon wisatawan akan mulai mengetahui dan mengenal produk-produk desa wisata berkualitas yang layak untuk mereka beli.
Khusus 21 Desa Wisata Belitung yang saat ini memiliki berbagai macam keragaman potensi yang didalamnya banyak menyimpan keragaman budaya, alam serta kearifan lokal, sebenarnya tak kalah dengan potensi wisata yang dimiliki desa wisata-desa wisata yang sudah maju di daerah lain.
Cuma sayangnya berbagai potensi wisata yang dimiliki beberapa desa wisata Belitung ini belum secara optimal dikenal oleh wisatawan nusantara apalagi wisatawan mancanegara. Semua pengelola desa wisata di Belitung sudah pernah mengikuti berbagai pelatihan pengelolaan desa wisata. Mulai dari pelatihan penggalian potensi wisata desa, pelatihan pengembangan desa wisata, penguatan kelembagaan desa wisata, pelatihan penyusunan paket wisata sampai ke pelatihan pemandu wisata lokal.
Namun kemudian dari berbagai jenis pelatihan yang sudah pernah diikuti tersebut rata-rata masih lemah dari sisi implementasi penguatan kelembagaan desa wisata. Sehingga ketika dari sisi kelembagaan desa wisata masih belum berjalan dengan semestinya, pada akhirnya mempengaruhi semua pergerakan sumber daya manusia desa wisata itu sendiri. Lembaga desa wisata sebagai sebuah organisasi sentral pengelolaan potensi desa wisata dari hulu ke hilir menjadi terpengaruh ketika sumber daya manusia yang sudah dilatih tidak punya kekuatan kolektif untuk mengemas dengan baik semua potensi wisata desa menjadi sebuah produk wisata yang berkualitas (Paket Wisata).
Dan rata-rata mereka ketika ditanya mengapa belum muncul produk paket wisata yang tersusun dengan rapi dan baik, jawaban adalah belum paham, belum yakin akan diminati wisatawan dan belum bisa berpromosi dengan konsisten.
Padahal sebenarnya penyusunan paket wisata itu akan lebih mudah ketika kita memahami terlebih dahulu apa itu difinisi dari paket wisata dalam sebuah kelembagaan desa wisata. Difinisi dari paket wisata itu sendiri adalah rencana perjalanan wisata yang sudah diatur sebelumnya, yang didalam rencana perjalanan wisata tersebut sudah mencakup tentang akomodasi, transportasi dan kulineran.
Ketika berbicara tentang paket wisata di desa wisata berarti sudah dapatlah dibayangkan, kira-kira aktifitas apa saja yang menarik bagi wisatawan yang bisa dilakukan di desa wisata. Yang kira-kira aktifitas wisata tersebut unik, otentik, interaktif dan tidak ada di tempat lain. Atau paling tidak aktifitas wisata itu ada perbedaan dengan desa wisata lain walaupun perbedaannya hanya setipis kulit bawang.
Tantangannya lagi ketika paket wisata sudah dikemas dengan baik tentunya tidak selesai hanya sampai disitu, masih ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan pengelola desa wisata agar paket wisatanya tersampaikan dengan sangat informatif kepada wisatawan.
Nah, melalui artikel yang sederhana ini kami dari pengelola Desa Wisata Kreatif Terong ingin sedikit berbagi pengalaman tentang bagaimana cara sederhana menyusun paket wisata, terus bagaimana cara promosi dan pemasarannya termasuk bagaimana menjalin kemitraan dengan berbagai agen-agen perjalanan wisata dengan komitmen yang tinggi.
Berikut beberapa cara paling mudah menyusunpaket wisata di desa wisata :
Langkah 1 : Identifikasi Potensi Desa Wisata
1. Identifikasi keunikan desa, seperti budaya, alam, kuliner atau kerajinan
2. Catat semua potensi wisata yang ada di desa
Langkah 2 : Menentukan Tujuan Wisata/Konsep Wisata
1. Menentukan tujuan/konsep wisata, seperti wisata edukasi, wisata alam, wisata budaya atau wisata kuliner (gastronomi).
2. Pilih beberapa lokasi wisata yang paling menarik dan sesuai dengan tujuan/konsep wisata
Langkah 3 : Menetukan Durasi (lama waktu) Wisata
1. Tentukan durasi wisata, seperti setengah hari (halfday), satu hari (fullday), dua hari (2D1N), tiga hari (3D2N) dan seterusnya.
2. Buat jadwal wisata yang sesuai dengan durasi wisata
Langkah 4 : Menentukan Harga Paket
1. Hitung biaya/harga paket wisata, seperti biaya transportasi, akomodasi dan makanan
2. Tentukan harga paket wisata yang kompetitif dan sesuai dengan biaya wisata
Langkah 5 : Menyusun Paket Wisata
1. Buat paket wisata yang mencakup semua kegiatan wisata, seperti wisata alam, wisata budaya dan wisata kuliner
2. Tambahkan fasilitas wisata, seperti transportasi, akomodsi dan makanan
3. Pastikan paket wisata sesuai dengan tujuan wisata dan durasi wisata
Langkah 6 : Promosi Paket Wisata
1. Buat brosur atau flyer yang mencakup semua infprmasi tentang paket wisata
2. Promosikan paket wisata melalui media sosial, seperti facebook, instagram, website
3. Melakukan kerjasama dengan dengan agen wisata atau tour travel atau tour operator untuk mempromosikan dan jualan paket wisata yang sudah dibuat.
Jadi, dari enam (6) langkah cara menyusun paket wisata, mempromosikan dan menjalin kemitraan dengan berbagai agen perjalanan wisata ini, lakukanlah dengan open minded. Artinya dengan dengan pikiran dan wawasan yang terbuka. Bahwa apa yang kita susun (paket wisata), itulah aktifitas wisata yang unik dan otentik yang hanya ada di desa wisata kita.
Terus selanjutnya jangan kelamaan mikir dengan dibayang-bayangi oleh ketidakpercayaan diri. Yang pada akhirnya jadi penghambat untuk terus menunda pekerjaan, sementara waktu terus berjalan, umur terus bertambah serta dinamika pariwisata global terus berubah-rubah yang kadang hanya dalam waktu hitungan detik. Makin sering kita menunda menyusun paket wisata desa wisata akan makin membuat desa wisata kita makin tertinggal.
Sayangkan dengan berjuta potensi wisata yang sudah ‘diberikan’ oleh Yang Maha Kuasa dengan cuma-cuma pada desa kita ? Tiba-tiba akan terbuang sia-sia dikarenakan kita tidak percaya diri dengan ‘kekuatan’ potensi wisata desa kita dan dikarenakan kita selalu menunda pekerjaan.
Yukk terus semangat dengan tagline ‘Dari Desa Untuk Bangsa’.
Penulis : Iswandi (Perintis Dan Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong Belitung)